Kadinkes tekankan Jabar fokus cegah lahirnya anak stunting baru
Kadinkes tekankan Jabar fokus cegah lahirnya anak stunting baru
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat, Berli Hamdani, menegaskan pentingnya fokus pada upaya pencegahan lahirnya anak stunting baru di provinsi Jawa Barat. Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis pada anak-anak, yang dapat berdampak buruk pada perkembangan fisik dan mental mereka.
Menurut data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, dengan angka sekitar 27,67% pada tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak anak-anak yang mengalami masalah gizi buruk dan berisiko mengalami stunting.
Berli Hamdani menegaskan bahwa pencegahan stunting harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah daerah, terutama di Jawa Barat yang merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Kadinkes Jawa Barat telah melakukan berbagai langkah untuk mencegah lahirnya anak stunting baru, mulai dari program pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, promosi ASI eksklusif, hingga penyuluhan gizi kepada masyarakat.
Selain itu, Kadinkes Jawa Barat juga bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam upaya pencegahan stunting. Berli Hamdani juga mengajak seluruh masyarakat Jawa Barat untuk turut berperan aktif dalam mencegah lahirnya anak stunting baru, dengan cara memberikan perhatian lebih pada gizi anak-anak dan ibu hamil.
Dengan upaya bersama dari pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan angka stunting di Jawa Barat dapat terus menurun dan tidak ada lagi lahirnya anak stunting baru di provinsi tersebut. Hal ini tentu akan berdampak positif pada kesehatan dan kualitas hidup anak-anak di masa depan.