Menpar sebut penyebaran wisatawan Bali belum merata
Menpar Arief Yahya menyebut bahwa penyebaran wisatawan di Bali belum merata. Hal ini disebabkan oleh konsentrasi wisatawan yang terlalu tinggi di beberapa daerah wisata populer di Bali, seperti Kuta, Seminyak, dan Ubud. Hal ini membuat daerah-daerah lain di Bali tidak mendapatkan kunjungan wisatawan yang cukup untuk mengembangkan pariwisata di wilayah mereka.
Menurut Menpar Arief Yahya, penyebaran wisatawan yang tidak merata dapat berdampak negatif terhadap pembangunan pariwisata di Bali. Hal ini dapat menyebabkan ketimpangan ekonomi antara daerah wisata yang ramai dikunjungi dan daerah wisata yang kurang terkenal. Selain itu, konsentrasi wisatawan yang terlalu tinggi di beberapa daerah wisata populer juga dapat menyebabkan kerumunan wisatawan yang berpotensi menimbulkan masalah keamanan dan ketertiban.
Untuk mengatasi masalah penyebaran wisatawan yang tidak merata di Bali, Menpar Arief Yahya menyebut bahwa pemerintah akan melakukan berbagai upaya, seperti promosi pariwisata ke daerah-daerah wisata yang kurang terkenal, pengembangan infrastruktur pariwisata di daerah-daerah tersebut, serta pelatihan bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan kualitas layanan pariwisata.
Selain itu, Menpar Arief Yahya juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, pelaku pariwisata, dan masyarakat lokal dalam mengembangkan pariwisata di Bali. Dengan adanya kerjasama yang baik, diharapkan penyebaran wisatawan di Bali dapat menjadi lebih merata sehingga semua daerah di Bali dapat mendapatkan manfaat dari industri pariwisata.
Dalam upaya mengatasi masalah penyebaran wisatawan yang tidak merata di Bali, pemerintah juga akan terus melakukan evaluasi dan monitoring terhadap perkembangan pariwisata di daerah tersebut. Dengan adanya upaya yang terencana dan berkesinambungan, diharapkan penyebaran wisatawan di Bali dapat menjadi lebih merata dan berkelanjutan sehingga pariwisata di Bali dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.