Mitos dan fakta seputar dermatitis atopik atau eksim
Dermatitis atopik, atau yang lebih dikenal dengan eksim, adalah kondisi kulit yang sering kali menimbulkan rasa gatal dan ruam merah. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak, namun juga dapat terjadi pada orang dewasa. Dermatitis atopik disebabkan oleh reaksi alergi terhadap bahan tertentu, seperti makanan, debu, atau deterjen.
Meskipun dermatitis atopik merupakan kondisi yang umum terjadi, masih banyak mitos dan fakta yang salah terkait dengan penyakit ini. Berikut adalah beberapa mitos dan fakta seputar dermatitis atopik:
Mitos 1: Dermatitis atopik hanya terjadi pada anak-anak
Fakta: Meskipun dermatitis atopik biasanya terjadi pada anak-anak, kondisi ini juga dapat terjadi pada orang dewasa. Orang dewasa yang memiliki riwayat alergi atau asma juga berisiko mengalami dermatitis atopik.
Mitos 2: Eksim disebabkan oleh kebersihan kulit yang buruk
Fakta: Eksim disebabkan oleh reaksi alergi terhadap bahan tertentu, bukan karena kebersihan kulit yang buruk. Namun, menjaga kebersihan kulit tetap penting untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan.
Mitos 3: Eksim tidak dapat disembuhkan
Fakta: Meskipun eksim tidak memiliki obat yang dapat menyembuhkan secara permanen, kondisi ini dapat dikelola dengan baik dengan perawatan yang tepat. Penggunaan krim kortikosteroid, obat antihistamin, dan perubahan gaya hidup seperti menghindari pemicu alergi dapat membantu mengontrol gejala eksim.
Mitos 4: Pemicu eksim hanya berasal dari faktor eksternal
Fakta: Selain faktor eksternal seperti alergen, faktor internal seperti stres, hormon, dan genetik juga dapat memicu eksim. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi dan menghindari pemicu eksim untuk mengontrol gejala.
Mitos 5: Krim kortikosteroid dapat menyebabkan ketergantungan
Fakta: Penggunaan krim kortikosteroid dalam jangka pendek dan sesuai dengan anjuran dokter tidak akan menyebabkan ketergantungan. Namun, penggunaan yang berlebihan dan tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan dapat menyebabkan efek samping seperti penipisan kulit.
Dengan mengetahui mitos dan fakta seputar dermatitis atopik, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami kondisi ini dan memberikan perawatan yang tepat. Konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli alergi untuk mendapatkan informasi dan perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit Anda.