Studi sebut susu nabati berkaitan dengan meningkatnya risiko depresi
Sebuah studi terbaru telah menyebutkan bahwa konsumsi susu nabati dapat meningkatkan risiko terkena depresi. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli kesehatan di University of California, San Francisco menemukan adanya korelasi antara konsumsi susu nabati dan tingkat depresi yang lebih tinggi.
Studi ini melibatkan lebih dari 3000 orang dewasa yang mengisi kuesioner tentang pola makan mereka dan kemungkinan terkena depresi. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak susu nabati, seperti susu kedelai atau susu almond, memiliki risiko depresi yang lebih tinggi daripada orang yang mengonsumsi susu sapi.
Para peneliti mengatakan bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya asam amino triptofan dalam susu nabati, yang dikenal dapat meningkatkan produksi serotonin dalam otak. Serotonin adalah neurotransmitter yang bertanggung jawab atas regulasi suasana hati dan emosi seseorang. Oleh karena itu, kekurangan triptofan dapat memengaruhi keseimbangan kimia otak dan menyebabkan depresi.
Meskipun demikian, para peneliti juga menekankan bahwa hasil studi ini masih perlu dikonfirmasi melalui penelitian lebih lanjut. Mereka juga menyarankan untuk tidak langsung menghentikan konsumsi susu nabati, namun lebih baik berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu.
Bagi mereka yang mengonsumsi susu nabati sebagai alternatif bagi susu sapi karena alergi atau intoleransi, ada beberapa cara untuk tetap memastikan asupan triptofan yang cukup. Contohnya dengan mengonsumsi makanan kaya triptofan lainnya, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan telur.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa depresi adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan medis profesional. Jika Anda mengalami gejala depresi, segera konsultasikan dengan dokter atau psikolog untuk mendapatkan bantuan dan perawatan yang tepat.
Dengan demikian, studi ini menunjukkan pentingnya memperhatikan pola makan dan dampaknya terhadap kesehatan mental. Meskipun susu nabati dapat menjadi alternatif yang sehat bagi beberapa orang, kita perlu memperhatikan asupan nutrisi yang cukup untuk menjaga keseimbangan kimia otak dan mencegah risiko depresi.